Pages

Kisah Penghuni Surga Terakhir

Minggu, 19 Januari 2014
Bahwa Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami pada hari kiamat? Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama?

Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan?

Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala.

Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya.

Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami.

Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam.

Aku (Rasulullah saw.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.

Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).

Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat.

Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: "Laa ilaaha illallah".

Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur).

Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah.

Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain.

Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.

Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga.

Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.

Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi.

Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.

Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.

Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji!

Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (ridha).

Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya

(HR Muslim no 267)
Read more ...

Meredam Pengaruh Perayaan Pergantian Tahun

Minggu, 19 Januari 2014

ldii-jogja
Perayaan akhir tahun baru dalam satu dekade menjadi momok bagi para orangtua. Para muda-mudi menjadi liar, mereka mabuk-mabukkan, melakukan kemaksiatan, bahkan kerap terjadi aksi kriminal.
Meningkatnya aksi kriminal dan perayaan pergantian tahun baru yang cenderung maksiat, memang mengkhawatirkan para orangtua. Bukan hanya persoalan moral yang kian merosot, namun melindungi putra dan putri dari kejahatan adalah prioritas orangtua di malam tahun baru.
Menyikapi fenomena akhir tahun itu, DPP LDII sejak 1990-an telah menginstruksikan agar DPD Kabupaten/kota di se-Indonesia mengadakan acara pengajian semalam suntuk di masjid-masjid warga LDII. Tahun demi tahun acara ini terbilang efektif membendung pengaruh negatif terhadap muda-mudi LDII.
Meskipun demikian, acara ini menjadi monoton. Maka sejak era 2000-an, pengurus di tingkat PC dan PAC LDII mulai membuat kreasi. Acara tak sekadar pengajian, nasihat, dan mengudap makanan di tengah malam. Namun ditambahkan berbagai atraksi pertunjukan, yang menuntut kreasi para anak muda. Acara ini terbilang sukses. Sejak sore bahkan seminggu sebelum acara tahun baru, para muda mudi menyiapkan atraksi, mulai dari drama, komedi, hingga baca puisi. Semuanya dihelat setelah pengajian Alquran dan Alhadist, serta nasihat agama.
Di Sleman misalnya. Pengurus DPD LDII Sleman mampu menghimpun 650 siswa dan mahasiswa turut hadir dalam pengajian akhir tahun di Masjid Mulyo Abadi , Mulungan, Sleman- DIY. Acara yang bertemakan "Berilmu, Berakhlakhul Karimah, dan Mandiri" ini berhasil meramaikan pergantian tahun 2013 dengan nuansa modern namun tetap islami.
ldii-jogjakarta
Acara ini dihadiri pengurus Komisi Fatwa MUI DI Yogyakarta DR H Makhrus Munajat, SH. MUI DI Yogyakarta bangga, warga LDII bisa mengantisipasi kerusakan moral, dengan menghelat pengajian di akhir tahun. Dengan demikian generasi muda LDII justru kian bertambah keimanannya, tak hanyut dalam kemerosotan moral.
“Remaja adalah calon pemimpin dikemudian hari nanti, untuk itu remaja harus mempersiapkan diri untuk hal-hal yang positif. LDII menjadi wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan yang positif termasuk dalam menyambut tahun baru,” ujar Makhrus Munajat.
Acara pengajian akhir tahun itu dimulai sejak maghrib, lalu dibuka oleh ketua DPD LDII Kabupaten Sleman H Anji Sujiman, SH, dan tausiah oleh DR H Makhrus Munajat, SH selaku Komisi Fatwa MUI DI Yogyakarta, ditutup dengan pementasan drama. Salah satu drama yang ditampilkan bertajuk "Puisi Kehidupan" dikutip dari kumpulan puisi Chairil Anwar yang menjelaskan tentang penyesalan seorang pemuda yang menyianyiakan masa mudanya, dengan melalaikan ibadah kepada Allah SWT. Drama lainnya juga menampilkan tentang keutamaan mencari ilmu dan pertolongan Allah, serta penampilan video tentang mengaji dan bersedekah.
"Acara ini diadakan untuk mewadahi para pemuda agar tidak terbawa arus pergaulan zaman saat ini" tutur Muhammad Fickar selaku ketua panita. “Mudah-mudahan dengan diadakannya acara pengajian akhir tahun ini para pemuda semakin siap dan mampu menghadapi tantangan akhir zaman" tambahnya.
Lain halnya di Jawa Timur, DPD LDII Jember menghelat acara pengajian akhir tahun di Aula Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Ambulu. Ratusan remaja wilayah Jember Selatanya dari Kecamatan Ambulu, Tempurejo, Wuluhan, Balung, dan Puger mengikuti pembinaan yang bertemakan Birul Walidain,  yakni tata krama untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.
Shodiq Mahmud, S.Pd Ketua Penggerak Pembina Generus LDII Kabupaten Jember menyatakan selain materi Birul Walidain, acara pergantian tahun baru itu dimeriahkan dengan pertunjukan sulap, pencak silat, dan drama, “Pengajian akhir tahun merupakan program dari LDII secara nasional, untuk mengantisipasi pengaruh negatif yang sering dihadapi remaja pada malam menjelang pergantian tahun, seperti kebut-kebutan, mabuk-mabukan, dan pergaulan bebas,” ujar Shodiq Mahmud.
Setiap tahun tema yang diangkat DPD LDII Jember selalu berbeda. Tahun lalu misalnya diadakan lomba memasak ala Master Chef Indonesia dengan mendatangkan juri dari Ibu Muspika Ambulu, “Dan sekarang kami mengadakan pembinaan serta simulasi bertatakrama yang baik kepada kedua orangtua,” ujarnya.
Shodiq Mahmud yang juga Wakil Ketua LDII Jember itu juga menambahkan, bahwa permasalahan remaja saat ini sering diawali karena kurang harmonisnya komunikasi dengan orangtua dan belum memahami cara bertatakrama yang baik.
Untuk memicu prestasi, DPD LDII Jember menampilkan Yustian, siswa SMPN 1 Ambulu, yang meraih medali emas Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Timur 2013 dan POMNAS 2013. Acara yang bertajuk “Membina Generasi Penerus Melalui Kegiatan Positif Yang Islami” ini juga dihadiri oleh Pengurus Harian LDII Jember dan Pengurus Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Ambulu.


sumber : www.ldii.or.id
Read more ...

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *